PENGERTIAN PENGETAHUAN, CARA
MEMPEROLEH PENGETAHUAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode
Penelitian Bahasa
Dosen Pengampu:
Drs. Suyoto, M.Pd.
Oleh:
Kelompok
1
Endhi Pujiana
Silvia Ariyani
Nurhadi
JURUSAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP
PGRI SEMARANG
2011
BAB II
PEMBAHASAN
A.
HAKIKAT
PENGETAHUAN
Terdapat peribahasa sebagai
berikut” barang siapa yang merasa dirinya pintar, itulah kebodohan, tetapi
barang siapa yang merasa dirinya bodoh, itulah kepintaran.” Dari peribahasa
tersebut mempunyai filsafat yang berbunyi:
a.
Ada orang yang tahu ditahunya
b.
Ada orang yang tahu di tidak tahunya
c.
Ada orang yang tidak tahu di tahunya
d.
Ada orang yang tidak tahu di tidak
tahunya
Orang yang tidak tahu di tidak
tahunya tetapi merasa tahu segala-galanya itulah kebodohan. Kita menyadari
bahwa amat sedikit pengetahuan yang kita miliki. Mengetahui bahwa masih banyak
yang belum kita ketahui sehingga menimbulkan keinginan untuk mengetahuinya.
Masalah pengetahuan berkisar pada
tiga hal, yaitu mengenai apa disebut ontologis, bagaimana mengetahui disebut
epistemologi, dan untuk apa pengetahuan itu disebut aksiologi. Hakikat
pengetahuan meliputi semua yang diketahui oleh seseorang tentang objek
tertentu. Seseorang mengetahui apa yang baik dan buruk, baik dan benar,
mengetahui bahwa tanaman menjadi subur jika diberi pupuk, mengetahui bahwa air
laut akan pasang jika bulan purnama dan surut jika bulan mati, mengetahui cara
mengoperasikan telepon seluler dan sebagainya. Contoh di atas merupakan
pengetahuan pengalaman artinya ia tidak mempunyai pengetahuan tentang ilmu
pengetahuan, yaitu pengetahuan yang menerangkan pengetahuan pengalaman itu.
Masalah pengetahuan bukan hanya mengetahui, tetapi mengetahui yang benar.
Banyak dari pengetahuan itu kita peroleh dari orang lain. Kalau kita bertanya
kepada seseorang dimana jalan ke rumah A, dan ia memberi tahu kita, maka kita
bisa percaya bahwa informasi yang diberikannya itu adalah informasi yang benar
atau salah. Dengan kata lain, seberapa jauh kita menerimanya sebagai suatu
kebenaran. Kebenaran adalah suatu pernyataan tanpa keraguan. Jadi menurut Notoatmodjo
pengetahuan merupakan hasil dari proses mencari tahu, dari yang tadinya tidak
tahu menjadi tahu, dari tidak dapat menjadi dapat. Dalam proses mencari tahu
ini mencakup berbagai metode dan konsep-konsep, baik melalui proses pendidikan
maupun melalui pengalaman.
B.
BERBAGAI
CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN
Penelitian
atau riset pada hakikatnya bertujuan memperoleh pengetahuan tentang sesuatu
yang dianggap benar melalui proses bertanya dan menjawab. Penelitian bertitik
tolak dari pertanyaan yang muncul karena adanya keraguan, dan keraguan ini yang
menjadi dasar permulaan ilmu pengetahuan. Dari pertanyaan muncul suatu proses
untuk memperoleh jawaban, yaitu jawaban yang dipercaya sebagai kebenaran
walaupun sifat kebenarannya sementara. Jawaban yang diperoleh dari proses
seperti itu pada gilirannya akan dipertanyakan kembali, yang akan dijawab lagi
melalui proses penelitian. Demikianlah penelitian itu tidak pernah berakhir
sehingga ilmu pengetahuan bisa berkembang terus. Kemudian untuk melakukan
sebuah penelitian diperlukan metode atau cara atau teknik yang akan di tempuh.
Dalam hal ini kita kenal dengan Metodologi yang berasal dari dua kata “ metode dan logos”, metode yang berarti cara atau teknik sedangkan logos
berarti ilmu. Jadi metodologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana
kita mengetahui sesuatu.
Jadi hakikat metodologi penelitian
tidak terletak pada apa yang kita ketahui, melainkan pada bagaimana kita
mengetahui. Contoh, jika anda ditanya bagaimana bentuk bumi? Maka anda akan
menjawab bahwa bentuk bumi bulat. Itu merupakan pengetahuan anda tentang bumi.
Tetapi kalau ditanya bagaimana mengetahui bahwa bumi itu bulat? Itu merupakan
metodologi.
Kita Memperoleh Pengetahuan dengan
Dua Cara Menurut Babbie sebagai berikut:
1.
Melalui orang lain. Orang lain
memberitahukan kepada kita, baik secara langsung maupun melalui media, dan apa
yang diberitahukan itu kita terima sebagai sesuatu yang kita anggap benar. Di
keluarga, kita banyak memperoleh pengetahuan dari orang tua, sejak bayi hingga
dewasa. Di sekolah, kita memperoleh pengetahuan dari guru dan bacaan-bacaan
yang ada di perpustakaan. Dalam pergaulan di masyarakat, kita banyak memperoleh
pengetahuan dari teman atau orang lain yang kita jumpai. Melalui buku-buku kita
mendapat pengetahuan yang memperkaya diri. Pengetahuan yang diperoleh dengan
cara ini disebut agreement reality.
2.
Pengalaman diri sendiri secara langsung
Orang mengatakan bahwa pengetahuan
adalah guru yang baik pengetahuan dari pengalaman diperoleh dengan mempelajari
pengalaman kita sendiri. Pengalamn kita setiap hari jika direnungkan kembali
akan memberikan banyak pengetahuan. Oleh karena itu janganlah langsung tidur
pada malam hari sebelum merenungkan pengalaman hari itu untuk di syukuri dalam
doa. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara ini disebut riential reality.
C.
METODE
DAN PENDEKATAN
Ada
beberapa cara yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan diantaranya:
1)
Metode Keteguhan ( Tenacity)
Dengan
metode ini orang menerima suatu kebenaran karena merasa yakin akan
kebenarannya. Unsur keyakinan dalam metode ini. Bahwa manusia adalah makhluk
ciptaan Tuhan dan bukan berasal dari monyet, diterima sebagai kebenaran karena
keyakinan agama. Contoh sebagai umat muslim, kita yakin bahwa berbohong,
mencuri, berkhianat, melakukan hubungan di luar nikah itu adalah dosa. Percaya
jika memelihara keris tertentu maka ia akan terlindung dari bahaya atau sebagai
tolak bala.
2)
Metode otoritas
Sesuatu diterima sebagai kebenaran
karena sumbernya mempunyai otoritas untuk itu. Bahwa alam semesta adalah
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa diterima sebagai suatu kebenaran karena sumbernya adalah
Alkitab. Pertanyaan dari seorang tokoh tertentu juga diterima sebagai kebenaran
karena ia mempunyai keahlian di bidang itu dan terdapat sumbernya. Contoh:
seorang hakim dalam memutuskan perkara tentulah beliau menggunakan acuan
sebelum menjatuhkan hukuman tidak dengan seenaknya sendiri. Dan acuan tersebut
terwujud.
3)
Metode A Priori atau Intuisi
Sesuatu diterima sebagai kebenaran
semata-mata berdasarkan intuisi artinya daya atau kemampuan atau memahami
sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari, hanya bisikan hati, gerak hati, atau
juga bisa di namakan fileng. Contoh: meyakini perasaan cinta pada seseorang,
perasaan benci dan dendam kepada orang lain.
4)
Metode Tradisi/ Kebiasaan
Seseorang menerima kebenaran dari
tradisi yang berlaku di dalam lingkungannya. Contoh: seperti masyarakat
pedesaan yang setiap tahun mengadakan ritual sedekah bumi maupun sedekah laut.
Hal tersebut sebagai perwujudan syukur
kepada penguasa langit dan bumi. Mereka meyakini jika tidak melakukan
ritual tersebut maka akan terjadi bencana.
5)
Metode Trial And Error
Pengetahuan dengan cara ini
diperoleh melalui pengalaman langsung. Sesuatu yang dianggap benar diperoleh
hasil dari serangkaian percobaan yang tidak sistematis. Mula-mula dicoba,
hasilnya salah, dicoba lagi sampai akhirnya ditemukan yang benar. Contoh:
penelitian yang dilakukan Thomas Edision ( penemu listrik), Albert Eintein yang
selalu mengalami kegagalan dalam menemukan pengetahuan. Hingga akhirnya
penemuan itu menjadi sebuah pengetahuan yang menggemparkan dunia sampai sekarang
ini.
6)
Metode Metafisik
Suatu pengetahuan yang dianggap
benar diperoleh secara metafisik. Jawaban terhadap masalah yang ditemukan dalam
dunia empiris dicari di dalam dunia supranatural, di dalam dunia transedden (
di luar daya nalar atau kesanggupan manusia). Pengetahuan yang diperoleh dari
ajaran agama atau kepercayaan. Contoh: menggunakan jimat ( cincin, keris, sabuk
dan lain-lain) akan mendatangkan rejeki ataupun dapat menghindarkan dari
bahaya.
7)
Metode ilmiah
Metode ini dilakukan melalui proses
deduksi dan induksi. Permasalahan dan jawaban ditemukan di dalam dunia empiris
( pengalaman) melalui proses deduksi dan induksi yang dilakukan secara
sistematis. Moh nazir menyebutkan enam kriteria dalam metode ini, yaitu
berdasarkan fakta, bebas dari prasangka, menggunakan prinsip-prinsip analisis,
menggunakan hipotesis, menggunakan ukuran obyektif, dan menggunakan teknik
kuantitatif.
Tanpa
mengabaikan cara-cara lain, perhatian kita terpusat pada metode ilmiah ini,
yang sering dikacaukan dengan apa yang disebut metode non ilmiah. Oleh karena
itu, perlu dijelaskan terlebih dahulu perbedaan metode ilmiah dan non ilmiah.
Sebelum
kita mengupas tentang metode ilmiah dan non ilmiah, terlebih kita cari tahu
dahulu apa pengertian dari metode? apakah sama antara metode dengan pendekatan?
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa metode merupakan cara atau teknik
mengetahui sesuatu sedangkan pendekatan merupakan aplikasi atau penerapan dari
metode. Dalam menentukan kebenaran pengetahuan kita menggunakan dua macam
pendekatan yaitu pendekatan ilmiah dan non ilmiah dalam proses penelitiannya Proses
penelitian bersifat empiris, terkendali, analitis, dan sistematis. Kerlinger
membedakan pendekatan ilmiah dengan non ilmiah dalam lima hal, yaitu:
1.
Pertama-tama pada penggunaan pola konseptual
dan struktur teoritis dalam menjelaskan gejala. Pendekatan dengan metode
non ilmiah menggunakan teori dan konsep secara longgar, sedangkan pendekatan
ilmiah menggunakan teori dan konsep yang ketat dan terkendali. Pada
pendekatan non ilmiah, penjelasan tentang gejala atau fenomena tertentu sering
diterima begitu saja tanpa mempertanyakan lebih mendalam. Seperti sejenis
penyakit misalnya dipandang sebagai hukuman atas dosa. Para ilmuwan tidak dapat
menerima hal ini sebagai kebenaran. Mereka perlu memeriksanya secara realistis
dan menguji kebenarannya secara empiris.
2.
Dalam pendekatan ilmiah, teori, dan
hipotesis di uji secara sistematis dan empiris. Pada pendekatan non ilmiah,
teori dan hipotesis di uji juga tetapi secara selektif dan subjektif.
3.
Pada pendekatan ilmiah, pengamatan
terhadap fenomena dilakukan secara terkendali. Untuk mengetahui sebab-sebab
dari suatu peristiwa dengan mengumpulkan seperangkat variabel. Apabila mereka
percaya bahwa lingkungan permukiman yang kumuh mengakibatkan kenakalan remaja,
maka kenakalan anak remaja di luar lingkungan permukiman kumuh iitu tidak lagi
diperhatikan.
4.
Pada pendekatan non ilmiah, dua fenomena
yang sering muncul langsung dihubungkan dalam satu hubungan sebab akibat tanpa
melalui penelitian yang dilakukan secara sistematis. Misalkan sejumlah anak
menunjukkan prestasi belajar yang tinggi. Di pihak lain dikethui pula bahwa
anak-anak itu pada umumnya berasal dari golongan ekonomi kuat. Dari kedua
fenomena ini ditarik kesimpulan bahwa keadaan ekonomi yang kuat menyebabkan
prestasi belajar tinggi.
5.
Pendekatan ilmiah selalu bersifat
empiris, dalam arti harus ada penjelasan tentang hubungan diantara
fenomena-fenomena, yang dilakukan berdasarkan kenyataan yang realistis dan
mengesampingkan semua hal yang bersifat metafisik. Sebagai contoh, hama tikus
merajalela di sawah dan merusak padi karena Dewi Sri Marah atas ulah manusia
ang serakah. Penyebab dari merajalelanya tikus tidak dicari dalam dunia
metafisik seperti itu, tetapi dalam dunia empiris.
BAB
3
PENUTUP
A. Simpulan
Penelitian yang benar diperoleh
dari pengetahuan yang benar. Pengetahuan merupakan hasil dari proses mencari
tahu, dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, dari tidak dapat menjadi
dapat. Dalam proses mencari tahu ini mencakup berbagai metode dan
konsep-konsep, baik melalui proses pendidikan maupun melalui pengalaman yang
keduanya saling terkait. Penelitian bukan terlahir dari yang instan tetapi
memerlukan proses yang panjang dan lama. Penelitian menggunakan metode maupun
pendekatan dalam prosesnya yaitu pendekatan ilmiah dan non ilmiah. Pendekatan
Ilmiah yaitu pendekatan yang pengujian dan pemerolehannya dilakukan secara
teori, konseptual, empiris, dan sistematis. Sedangkan pendekatan non ilmiah
yaitu pendekatan yang pengujian dan pemerolehannya dilakukan secara teori, dan
non konsep.
DAFTAR
PUSTAKA
Ismawati,
Esti. 2011. Metode Penelitian Pendidikan
Bahasa Dan Sastra. Surakarta: Yuma Pustaka.
Gulo,
W. 2002. Metodologi Penelitian.
Jakarta: Gramedia
Notoatmodjo,
S. (2005). Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar