B. KONSEP DASAR PEMBELAJARAN APRESIASI
PROSA FIKSI
I. Genre/klasifikasi/jenis prosa fiksi
1). Pengertian Novel,
cerpen, cerpan (novelette), dan roman.
èa). Fiksi, seperti yang telah kita
ketahui, dapat diartikan sebagai cerita rekaan. Akan tetapi, pada kenyataannya
tidak semua karya yang mengandung unsur rekaan disebut karya fiksi. Contoh
puisi, drama, puisi drama, drama puisi, puisi-balada, skenario atau teks dialog
untuk film maupun sandiwara. Walaupun tidak disangkal bahwa karya-karya
tersebut mengandung unsur rekaan , namun pada umumnya TIDAK disebut sebagai
karya fiksi. Karya-karya tersebut dipandang sebagai genre yang berbeda.
èb).
Maka, dalam pembahasan ini, karya fiksi sengaja dibatasi pada karya yang
berbentuk prosa, prosa naratif, atau narrative
text, yang mengacu dalam kesastraan Inggris dan Amerika. Yakni karya yang
berwujud novel, cerita pendek, cerita
panjang atau novelet (novelette), dan
roman.
èc).
Novel yang berasal dari bahasa italia novella
(Bahasa Jerman: novelle) secara
harfiah berarti ‘sebuah barang baru yang kecil’, dan kemudian diartikan sebagai
cerita pendek dalam bentuk prosa.
èd).
Kemudian istilah novella dan novelle, memiliki pengertian yang sama dengan
istilah Indonesia yakni novelet (Inggris: novelette) yakni sebuah karya prosa
fiksi yang panjangnya cukupan, tidak terlalu panjang, juga tedak terlalu
pendek.
èe).
Sementara ROMAN dalam pengertian modern berarti cerita prosa yang melukiskan
pengalaman-pengalaman batin dari beberapa orang yang berhubungan satu dengan
yang lain dalam suatu keadaan. (Van Leeuwen, lewat Jassin, 1961:70), Roman
adalah cerita tokoh sejak dari ayunan sampai ke kubur.
2. Kemudian,
istilah novel, cerpen (Short story), dan
novelet, serta roman dicobabedakan. Perbedaan
Novel, cerpen, cerpan (novelette), dan roman.
èa).
Perbedaan pertama dan utama antara novel, cerpen, dan novelet, dapat dilihat
dari bentuk formal segi panjang-pendeknya cerita. Sebuah cerita yang panjang,
katakanlah ratusan halaman, jelas tak dapat disebut sebagai cerpen, melainkan
lebih tepat sebagai novel.
èb).
Cerpen, sesuai namanya, adalah cerita pendek. Akan tetapi, berapa ukuran
panjang-pendek itu belum ada kesepakatan baik diantara para ahli maupun
sastrawan. Bahkan, EDGAR ALLAN POE, sastrawan ternama dari Amerika mengatakan,
cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira
berkisar antara setengah sampai dua jam.
èc).
Kemudian novelet, adalah karya yang lebih pendek dari novel dan lebih panjang
dari cerpen. Menurut Agus Wis, novelet yang ditulis pada media massa (Koran
atau majalah) secara bersambung disebut cerita bersambung (cerbung).
èd).
Sementara perbedaan novel dengan roman, kalau novel bersifat lebih realistis,
sedangkan roman bersifat puitis dan epic. Artinya, novel ditulis dengan meniru
kehidupan yang lebih realis, baik dari realitas social, politik, hukum, budaya,
dalam kehidupan nyata dengan tokoh yang ekstrover dan bersifat objektif.
Sedangkan roman tidak berusaha menggambarkan tokoh yang lebih realis, tetapi
lebih merupakan gambaran angan-angan dengan tokoh yang lebih introvert dan
bersifat subjektif.
3.
Perbedaan lebih jauh antara novel dengan cerpen
è
Unsur-unsur pembangun novel , seperti plot (Alur), tema, penokohan, dan latar,
secara umum dapat dikatakan bersifat lebih rinci dan kompleks daripada
unsur-unsur pembangun carpen.
èa).
PLOT. Plot atau alur cerpen pada
umumnya merupakan alur tunggal, hanya terdiri dari satu urutan peristiwa yang
diikuti sampai cerita berakhir. Urutan peristiwa dapat dimulai dari mana saja,
misalnya dari konflik yang sudah meningkat dan dibangun dengan klimaks yang
bersifat tunggal pula. Sedangkan alur dalam novel, umumnya memiliki lebih dari
satu plot; terdiri dari plot utama, dan subplot. Plot utama berisi konflik
utama yang menjadi inti persoalan sepanjang cerita itu, sedangkan sub-subplot
adalah munculnya konflik-konflik tambahan yang bersifat menopang, mempertegas,
dan mengintensifkan plot utama untuk sampai ke klimaks.
èb).
TEMA. Karena ceritanya yang pendek,
cerpen hanya berisi satu tema. Hal ini berkaitan dengan keadaan plot yang juga
tunggal dan pelaku atau tokoh yang terbatas. Sebaliknya, novel pada umumnya
dapat saja menawarkan lebih dari satu tema, yaitu tema utama dan tema-tema
tambahan.
èc).
PENOKOHAN. Penokohan dari cerpen,
tertama dari segi perwatakan, tidak mengungkapkan detil-detil perwatakan secara
lengkap, sehingga pembaca harus mengkonstruksikan sendiri gambaran yang lebih
lengkap dari perwatakan sang tokoh. Sebaliknya, tokoh-tokoh dalam novel
biasanya ditampilkan dengan perwatakan yang lebih luas, disertai dengan
cirri-ciri fisik maupun ciri-ciri social lainnya.
èd).
LATAR. Pelukisan latar cerita untuk
cerpen tidak memerlukan detil-detil khusus tentang keadaan latar, misalnya yang
menyangkut keadaan tempat dan social. Cerpen hanya memerlukan gambaran secara
garis besarnya saja, namun secara implisit mampu memberikan gambaran latar yang
dimaksud. Sebaliknya, Novel dapat saja menggambarkan keadaan latara yang lebih
lengkap, detil, sehingga lebih mudah memberikan gambaran latar yang lebih
konkret dan pasti.
èSIMPULAN. Dari
perbedaan antara novel dan cerpen di atas, maka perbedaan yang paling menonjol
dari keduanya adalah terletak pada KEPADUAN. Artinya, novel dan cerpen yang
baik haruslah memenuhi kriteria kepaduan, unity.
Yakni segala sesuatu yang diceritakan bersifat dan mendukung tema utama.
Pencapaian sifat kepaduan novel lebih
sulit dibandingkan dengan cerpen. Karena novel terdiri dari sejumlah bab yang
masing-masing bab berisi cerita berbeda, tetapi merupakan hubungan sebab akibat.
Tidak seperti cerpen yang telah mencapai keutuhan cerita dalam bentuknya yang
pendek. ç
4).
Novel serius dan novel populer.
èSebutan
novel populer, atau novel pop, mulai merebak sesudah suksesnya novel KARMILA
dan CINTAKU DI KAMPUS BIRU pada tahun 70-an. Novel populer lebih mudah dipahami
dan lebih mudah dinikmati, karena ia memang lebih mengejar selera pembaca demi
lebih menitikberatkan kepentingan hiburan dan komersial dengan pasar pembaca
remaja. Sehingga unsur cerita seperti plot, tema, karakter tokoh, latar
biasanya bersifat stereotip, hanya itu-itu saja, dan begitu-begitu saja, dan
tidak mengutamakan adanya unsur-unsur pembaharuan. Membaca novel populer
bagaikan mengenali dan menemukan kembali
sesuatu yang telah dikenali dan atau dimiliki sebelumnya.
èSedangkan
novel serius jelas kebalikan dari novel populer Novel serius berusaha
mengungkapkan sesuatu yang baru dengan menampilkan makna baru dari unsur-unsur
pembangunnya. Singkatnya unsur kebaruan diutamakan. Menampilkan makna sastra
yang sastra. (WIS)
TUGAS INDIVIDU: Buat makalah
tentang perbandingan kelebihan dan kekurangan, serta ke khas-an dari membaca
novel dan cerpen. (Novel yang dibaca harus ditulis ringkasannya, sedangkan
cerpen harus ditulis utuh, pada makalah yang dibuat)
terimakasih atas share ilmunya.
BalasHapussalam sastra.